Rabu, 10 April 2013

Penyebab Penyakit Ginjal

Beberapa hal yang menyebabkan penyakit ginjal

Penyebab Penyakit Ginjal
Ginjal adalah salah satu alat pengeluaran (ekskresi) di dalam tubuh, berbentuk seperti kacang yang fungsinya menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Jika ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya akan berakibat fatal terhadap tubuh, dan dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah penyakit gagal ginjal. Untuk dapat mencegah terjadinya penyakit ginjal pada tubuh kita, maka kita perlu tahu hal apa saja yang dapat menyebabkan serta jenis penyakit ginjal tersebut.

Jenis penyakit ginjal di bagi dua yaitu penyakit gagal ginjal akut dan penyakit gagal ginjal kronik masing-masing jenis memiliki penyebab yang berbeda berikut penjelasan lengkapnya:

Penyebab Penyakit Ginjal Akut
Penyebab Penyakit ginjal akut dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
  1. Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:
    • hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan yang hebat.
    • Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan demam.
    • Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.
    • Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin.
    • Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal.
  2. Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.
    • Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.
    • Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
    • Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat.
    • Multiple myeloma.
    • Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eritematosus sistemik, Wegener’s granulomatosis, dan Goodpasture syndrome.
  3. Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
    • Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.
    • Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.
    • Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
    • Batu ginjal
Penyebab Penyakit Ginjal Kronik
Penyebab penyakit ginjal kronik biasanya disebabkan oleh beberapa penyakit serius, dimana akan berdampak secara perlahan-lahan terhadap kerusakan dari organ ginjal Anda. Beberapa penyakit yang berperan menjadi penyebab penyakit gagal ginjal adalah:
  • Hypertensi atau penyakit tekanan darah tinggi. Penyakit darah tinggi yang sudah tidak terkontrol, akan merusak pembuluh darah dan nefron yang ada didalam ginjal. Dimana nefron yang rusak ini tidak bisa lagi untuk melakukan tugasnya menyaring semua limbah, natrium dan kelebihan cairan dari darah. Dengan adanya kelebihan cairan dan natrium yang ada didalam aliran darah anda maka akan memberikan tekanan ekstra pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan meningkatkannya tekanan darah anda hingga berlebih. Dengan adanya tekanan darah yang berlebihan inilah yang menjadi factor utama penyebab penyakit gagal ginjal.
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Adanya kerusakan sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Demikian tentang beberapa penyebab penyakit ginjal. Semoga bermanfaat.
Sumber: http://sip-online.blogspot.com tgl. 30 November 2012


Baca juga artikel berikut:
 

Ragam Penyakit Vagina

Penyakit Vagina Yang Wajib Kamu Tahu


Ragam Penyakit Vagina
Jangan Remehkan penyakit vagina. Jika anda diduga memiliki masalah yang berhubungan dengan penyakit kewanitaan apakah itu periode mentsruasi yang tidak teratur, masalah hormonal atau penyakit yang disebakan hubungan seksual (STD), sebaiknya selalu periksakan ke dokter.

Ini penting untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan dan juga untuk mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan seksual yang banyak wanita hadapi, bagaimana mencegahnya dan bagaimana melindungi diri.

Karena masih ada stigma mengenai kesehatan seksual, banyak wanita menghindari pergi ke dokter padahal penghindaran ini dapat mempengaruhi kesehatan serius termasuk kesuburan.

Berikut beberapa penyakit umum yang wanita hadapi dan cara menjamin kesehatan kewanitaan tetap sehat:

HPV
Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu infeksi virus yang disebabkan oleh hubungan seksual paling umum. Sebagian besar penyakit ini tidak begitu berbahaya tetapi jika test smear nampak tidak normal, dokter akan menyarankan untuk test lab.

Cara untuk mengatetahui HPV adalah dengan cervical smear atau screening kesehatan seksual. Yakinlah untuk memeriksa secara teratur setidaknya satu kali setiap tiga tahun. Berhenti merokok karena penelitian menemukan hubungan antara merokok dan kanker vulva dan gunakan kondom.

PID
Pelvic Inflammatory Disease (PID) mempangaruhi satu dari 10 wanita dan jika dibiarkan akan menyebabkan ketidaksuburan. Gejala yang mungkin timbul pinggul sakit saat hubungan seks, pendarahy ang tidak teratur atau perubahan bau pada vagina. Segera periksa ke dokter jika anda menemukan gejala itu. Penyakit ini dapat dengan mudah disembuhkan dengan antibiotik.

Upaya pencegahan PID adalah lakukan seks yang aman dan memeriksakan secara teratur. Kadang-kadang gejala tidak begitu jelas sampai semua terlambat.

BV
Bacterial vaginosis adalah salah satu infeksi vagina yang paling umum diantara wanita diusia beranak. Penyakit ini sering dianggap hanya infeksi karena memiliki gejala yang sangat umum dengan infeksi biasa.
Gejala dari ketidakseimbangan bakteri dalam vagina termasuk gatal, aroma amis dan perubahan dalam vagina. Jangan biarkan gejala-gejala tersebut dan yakinlah untuk diperiksa dan disembuhkan dengan baik.

Jika dibiarkan, ini akan meningkat resiko berkembang menjadi PID

GONORRHEA & CHLAMYDIA
  • Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
  • Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali.
  • Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan
  • Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini
HERPES
  • Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan
  • Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
  • Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
  • Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang
  • Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering
  • Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita herpes akrena lecet terjadi di dalam vagina
INFEKSI JAMUR
  • Disebabkan oleh jamur
  • Menyebabkan kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat
  • Pada wanita akan ke luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal
  • Dapat disembuhkan dengan krim anti jamur
SYPHILIS
  • Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
  • Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
  • Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagiantubuh lain
  • Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin
  • Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina
VAGINITIS
  • Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidak nyamanan
  • Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur
  • Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada vagina
  • Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop
  • Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
BISUL PADA ALAT KELAMIN
  • Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV)
  • Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut
  • Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil. Dapat diuji dengan lapisan cuka
  • Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix
  • Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim
KUTU KELAMIN
  • Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan.
  • Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin
KUTU DI BAWAH KULIT
  • Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit
  • Menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh
  • Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh
  • Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah pengobatan, karena kutu dapat menetap pada kain-kain terebut
AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV DISEASE
  • Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya sistim kekebalan tubuh
  • Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah
  • Dapat menyebabkan kematian setelah sepukuh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan telah ditemukan
Disebarkan melalui hubungan intim dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan. Sumber http://wahw33d.blogspot.com

 Baca juga artikel berikut:

Vaginitis

Vaginitis

Vaginitis adalah diagnosis masalah ginekologis yang paling sering terjadi di pelayanan primer.  Pada sekitar 90% dari perempuan yang terkena, kondisi ini disebabkan oleh vaginosis bakterial, kandidiasis atau trikomoniasis vulvovaginal. Vaginitis terjadi ketika flora vagina telah terganggu oleh adanya mikroorganisma patogen atau perubahan lingkunang vagina yang memungkinkan mikroorganisma patogen berkembang biak/berproliferasi.

Pemeriksaan untuk vaginitis meliputi penilaian risiko dan pemeriksaan fisik, dengan fokus perhatian pemeriksaan pada adanya dan karakteristik dari discharge vagina.  Pemeriksaan laboratorium diantaranya: metode sediaan basah garam fisiologis (Wet Mount) dan KOH, pemeriksaan PH discharge vagina dan “whiff” test. Pengobatan untuk vaginosis bacterial dan trikomoniasis adalah metronidazol, sementara untuk kandidiasis vaginal, pilihan pertama adalah obat anti jamur topikal (Am Fam Physician 2000;62:1095-104.)

Vaginitis adalah masalah ginekologis yang paling banyak dihadapi oleh dokter yang memberi pelayanan terhadap perempuan. Pembuatan diagnosis yang akurat bisa sangat sulit, yang menyebabkan upaya pengobatan juga kompleks.  Terlebih lagi, adanya obat yang dijual bebas menaikkan kemungkinan pemberian pengobatan yang tidak sesuai untuk vaginitis.

Epidemiologi
Angka prevalensi dan penyebab vaginitis tidak diketahui pasti, sebagian besar karena kondisi-kondisi ini sering didiagnosis sendiri dan diobati sendiri oleh penderita.  Selain itu, vaginitis sering tidak menimbulkan gejala (asimptomatis) atau disebabkan oleh lebih dari satu organisme penyebab.

Kebanyakan ahli meyakini bahwa sampai sekitar 90% kasus vaginitis disebabkan oleh vaginosis bakterial, kandidiasis vulvovaginal dan trikomoniasis. Penyebab non-infeksi termasuk vaginal atrophy, alergi dan iritasi kimiawi.

Penyebab tersering vaginitis adalah  bakterial vaginosis, kandidiasis vulvovaginal, trikomoniasis, atropi vaginal, alergi dan iritasi kimiawi.
Sumber: www.kesrepro.info


Baca juga artikel berikut:

Penyakit Infeksi Vagina

Lebih Jauh tentang Infeksi Vagina


Penyakit Infeksi Vagina
BACTERIAL vaginosis merupakan salah satu jenis infeksi vagina yang disebabkan oleh bakteri dan paling sering ditemui pada perempuan. Biasanya, penyakit infeksi vagina tergolong ringan dan mungkin hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika tidak segera ditangani penyakit ini bisa berkembang menjadi masalah serius.

Beberapa masalah kesehatan lain yang mungkin muncul di antaranya:
- Jika mengalami penyakit infeksi vagina ketika sedang hamil, maka dapat menimbulkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi rahim setelah melahirkan.
- Jika mengalami infeksi vagina ketika menjalani prosedur panggul (pelvis) seperti C-section, aborsi atau histerektomi, maka dapat menyebabkan indeksi pelvis.
- Meningkatkan risiko terjangkiti penyakit menular seksual, termasuk HIV.

Normalnya, ada banyak bakteri ”baik” dan sedikit bakteri ”jahat” di vagina. Jenis bakteri baik berperan membantu mengendalikan pertumbuhan bakteri jahat. Nah, pada penderita bacterial vaginosis, kondisi yang terjadi justru sebaliknya. Jumlah bakteri jahat lebih banyak dibandingkan jumlah bakteri baik.

Penyebab bacterial vaginosis
Hingga kini, para ahli belum benar-benar yakin mengenai penyebab rusaknya keseimbangan jumlah bakteri baik dan bakteri jahat di vagina. Meskipun demikian, sejumlah hal tertentu diduga mempertinggi risikonya, seperti:
- memiliki lebih dari satu pasangan seks
- memiliki pasangan seks sesama perempuan
- merokok
- douching

Gejala
Gejala paling umum yang mengindikasikan seseorang menderita bacterial vaginosis adalah cairan vagina berbau tidak sedap (amis). Selain itu, warnanya pun terlihat putih keabu-abuan atau kekuningan.

Di samping itu, ada banyak hal yang dapat menyebabkan cairan vagina tidak normal, termasuk sejumlah penyakit menular seksual. Oleh karena itu, ada baiknya menemui dokter untuk memeriksa penyebabnya agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter Anda akan mendiagnosa dengan bertanya tentang gejala, melakukan pemeriksaan pelvis, serta mengambil contoh cairan vagina.

Bacterial vaginosis umumnya menjangkiti perempuan yang aktif secara seksual. Akan tetapi, penyakit ini agaknya bukan sesuatu yang menular dari orang lain. Untuk menghindarinya, jangan berhubungan seks dengan lebih dari satu orang, hindari rokok dan douching. Sumber: MediaIndonesia.com tgl. 12 Desember 2009

Available at: Obatpropolis.com 

Baca juga artikel berikut:

Resistensi Antibiotik Sangat Mencemaskan

Resistensi Antibiotik Sama Bahayanya dengan Teroris

resistensi antibiotik
Peningkatan kasus penyakit yang kebal terhadap obat-obatan menimbulkan kekhawatiran para pakar. Mereka bahkan menilai hal itu akan memicu skenario kehancuran yang setara dengan serangan teroris.
Dame Sally Davies, pejabat kesehatan Inggris, mengatakan adalah hal yang perlu ditakutkan jika dalam 20 tahun terakhir ini makin banyak pasien operasi ringan meninggal karena infeksi akibat tidak ada antibiotik yang mempan.

Infeksi akibat resistensi antibiotik sangat serius. Karenanya pemerintah seharusnya menanggapnya sebagai ancaman publik.

Pemerintah Inggris sendiri mengatakan sudah menyiapkan strategi untuk mengampanyekan pentingnya penggunaan antibiotik yang rasional di kalangan dokter.

Bakteri super di rumah sakit seperti MRSA adalah infeksi yang diketahui paling resisten terhadap antibiotik. Meski begitu beberapa jenis infeksi yang juga banyak ditemui di masyarakat seperti infeksi TB atau gonorea juga makin kebal obat.

Antibiotik yang mulai kehilangan kekuatannya dalam melawan infeksi antara lain penisilin. Obat yang pernah dianggap sebagai obat sakti ini sekarang tidak lagi efektif untuk infeksi luka stahylocoocal.
Sementara ampisilin (jenis penislin) tidak lagi bisa mengobati infeksi saluran kemih dan ciprofloxacin (antibiotik sintetis) kini tak mempan mengobati gonorea.

Penelitian untuk menemukan antibiotik generasi baru juga tidak mudah. sejak tahun 1940-1990 perkembangan terhadap riset antibiotik berjalan sangat lambat.

Perusahaan farmasi juga menganggap membuat antibiotik tidak menguntungkan dibanding obat penyakit kronik. Obat antibiotik membutuhkan riset besar dan membutuhkan dana tak sedikit. Farmasi kini lebih berkonsentrasi pada obat-obatan penyakit kronis.

Antibiotik kehilangan efektivitasnya dan jumlah kasus ini sangat mengkhawatirkan dan sulit diperbaiki, sama seperti pemanasan global,” kata Dame Sally.

Ia juga menyarankan agar pasien dan pemberi resep memikirkan dengan cermat obat-obatan yang mereka minta.

“Bakteri mudah beradaptasi dan menemukan cara untuk bertahan melawan antibiotik. Mereka menjadi kebal terhadap obat. Makin banyak kita memakai antibiotik, makin resisten bakteri terhadapnya,” katanya.
Perubahan pengobatan modern juga disebut-sebut menjadi pemicu mengapa pasien kini makin gampang terinfeksi. Misalnya saja terapi kanker yang melemahkan sistem imun dan penggunaan kateter yang meningkatkan risiko bakteri memasuki peredaran darah.

“Resistensi mikroba adalah masalah global dan memerlukan solusi internasional untuk menghadapinya,” kata David Heymann dari Health Protection Agency. Sumber : Kompas.com, Sabtu 26 Januari 2013


Available at: obatpropolis.com


Baca juga artikel berikut: