Jumat, 27 April 2012

Flu Singapura Dan Penanganannya

Flu Singapura Dan Penanganannya

Anak-anak lebih rentan terinfeksi flu singapura karena antibodi dan imunitas tubuh mereka lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa.

Jika dilihat dari risikonya, flu singapura tidak sebesar flu burung yang dapat mengancam jiwa penderitanya. Meski demikian, penyakit yang kerap menyerang anak-anak itu mesti segera ditangani agar penderita cepat sembuh dan mencegah penularan.

Ladia Jasmine, 5 tahun, mendadak suhu tubuhnya memanas sepulang sekolah. Meski kondisi kesehatannya tidak seprima biasanya, bocah yang tinggal di bilangan Depok, Jawa Barat, itu tetap bermain bersama teman-temannya. Melihat kondisi Bintang, sang ibu, Vriana Indria Sari, menyangka putrinya itu hanya menderita panas biasa. Dia lantas memberikan obat penurun panas kepada Bintang.

Namun, obat tersebut nyatanya tak efektif karena keesokan harinya tubuh Bintang masih panas. Bocah itu juga menderita sariawan serta bintik-bintik merah seperti cacar di jari tangannya. Merasa khawatir akan kondisi kesehatan sang anak, Vriana membawa Bintang ke rumah sakit terdekat. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa Bintang terserang flu singapura. “Meski begitu, dokter mengatakan bahwa penyakit anak saya itu tidak berbahaya dan bisa cepat sembuh,” ujar Vriana.

Empat hari setelah berobat, kondisi kesehatan Bintang berangsur-angsur membaik. Suhu tubuhnya mulai menurun. Sayangnya, sariawan dan bintik-bintik merah di jari tangan belum hilang. Apa yang dialami Bintang bukan tidak mungkin menimpa pula anak-anak lainnya. Oleh karena itu, orang tua mesti selalu memperhatikan kondisi kesehatan putra-putrinya. Memang, jika dilihat secara medis, flu singapura bukanlah penyakit mematikan. Kendati demikian, masyarakat harus tetap waspada terhadap penyakit yang kerap disebut hand foot and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut itu.

Menyerang Tiga Organ
Menurut Arti Kusumawati, dokter spesialis anak dari RS Hermina, Tangerang, flu singapura disebut pula dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut karena penyakit itu menyerang ketiga organ tersebut. Pada umumnya, penyakit yang disebabkan oleh virus itu menyerang anak-anak, terutama mereka yang usianya di bawah 10 tahun dengan stamina tubuh tidak prima.

“Anak-anak lebih rentan terinfeksi flu singapura karena antibodi dan imunitas tubuh mereka lebih lemah dibanding dengan orang dewasa,” papar Arti.
Karena disebabkan oleh virus, flu singapura termasuk penyakit yang menular. Oleh karena itu, demi mencegah penularan penyakit kepada orang lain, dokter menganjurkan supaya pasien tidak berinteraksi lebih dahulu dengan teman-temannya. “Sebaiknya pasien tidak pergi ke sekolah dahulu, istirahat di rumah sampai sembuh,” kata Arti.

Arti juga mengimbau, apabila di dalam satu kompleks perumahan didapati seorang anak yang terserang flu singapura, sebaiknya orang tua melarang anak-anak bermain dengan penderita. Begitu pula sebaliknya, orang tua pasien mesti menjaga anaknya supaya tidak bermain untuk sementara waktu sampai anak itu sembuh. Apabila penderita memunyai adik atau saudara serumah yang masih kecil, sebaiknya mereka menggunakan masker. Hal lain yang penting diperhatikan ialah menjaga stamina agar daya tahan tubuh kuat, bisa menahan serangan virus penyebab flu singapura. Salah satu cara menjaga stamina tubuh ialah mengonsumsi makanan-makanan bergizi dan sehat.

Jika dilihat dari sejarahnya, penyakit flu singapura sudah ada sejak 1996. Penyakit tersebut dinamakan flu singapura karena awalnya berasal dari Singapura. Pada 2000, penyakit itu sempat mewabah di Singapura sehingga menyebabkan pemerintah setempat mengimbau seluruh restoran siap saji, kolam renang, dan tempat bermain anak-anak ditutup untuk sementara. Ketika itu, 440 taman kanak-kanak dan 557 pusat perawatan anak diliburkan.

Pada perkembangannya, flu singapura menyerang sejumlah negara tetangga, termasuk Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa flu singapura disebabkan oleh virus RNA yang masuk famili Piconaviridae dan genus Enterovirus (nonpolio). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, dan Apthovirus. Di dalam genus Enterovirus terdapat Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus, dan Enterovirus.

Banyak orang menilai flu singapura tidak berbeda dengan flu burung. Hal itu dikarenakan gejala awal flu singapura hampir sama dengan flu burung, yaitu suhu tubuh meningkat. Anggapan tersebut, ujar Arti, sebenarnya tidak benar. Pasalnya, ada perbedaan yang mencolok antara kedua penyakit tersebut. Flu singapura tidak menimbulkan kematian dan tidak berbahaya, sementara flu burung termasuk penyakit yang mematikan. Infeksi yang disebabkan virus RNA tidak terlampau berbahaya, asalkan penderita segera mendapatkan perawatan dengan benar.

Oleh karena itu, menurut Arti, apabila anak terserang penyakit flu singapura, orang tua sebaiknya jangan langsung panik. Sang anak hendaknya segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat. Memang, hingga saat ini, belum ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati flu singapura. Namun, dokter biasanya memberikan multivitamin seperti yang biasa diberikan kepada penderita influenza untuk menaikkan daya tahan tubuh penderita.

Penderita juga biasanya diberi obat penurun panas untuk mengatasi demam dan salep untuk menghilangkan bintik-bintik merah di kulit. “Walaupun tidak diberikan obat khusus, dalam tempo tujuh atau 10 hari, biasanya penyakit itu akan sembuh dengan sendirinya, dengan catatan stamina tubuh anak dalam kondisi prima. Meski demikian, obat penurun panas tetap perlu diberikan,” jelas Arti.

Seperti halnya virus lainnya, penularan virus penyebab flu singapura bisa melalui jalur pencernaan dan saluran pernapasan, yaitu dari butiran ludah, ingus, air liur, tinja, cairan dari luka, dan cairan tubuh lainnya. “Selain melalui udara, penularan flu singapura pun bisa melalui percikan air ludah. Ketika penderita tengah bermain lalu dia bersin, maka virus bisa menyebar kepada orang yang ada di sekitarnya. Orang itu pun akan tertular,” terang Arti.

Selain penularan langsung, penyakit dapat menular melalui kontak tidak langsung, yakni melalui barang-barang, seperti handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang sudah terkontaminasi. faisal chaniago

Sumber: Koran Jakarta, Minggu 26 Februari 2012

Linked Posts:
Penyakit Flu Singapura
Mengobati Flu Singapura | Waspada Flu Singapura  Di Depok |   Flu BurungVirus H5N1 |   Flu H1N1 atau Flu BabiPneumonia atau Radang Paru-paru

Mendeteksi Jantung Bermasalah

5 Tanda Jantung Anda Bermasalah

Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian banyak gejala, nyeri dada dan rasa sesak merupakan tanda yang paling populer dari serangan jantung. Tetapi, bagaimana dengan tanda-tanda lain yang penting untuk ketahui guna mengantisipasi gangguan jantung?

Para pakar jantung menyebutkan, gejala-gejala sakit jantung sebenarnya bisa tampak dari keluhan di banyak bagian tubuh. “Jantung, bersama dengan pembuluh arteri yang menyokongnya adalah salah satu otot yang besar.  Ketika jantung mengalami kegagalan, gejala-gejalanya bisa terlihat di banyak bagian tubuh,” kata Jonathan Goldstein, kardiolog dari St. Michael’s Medical Center di Newark, New Jersey.

Berikut ini adalah lima petunjuk tersembunyi yang bisa menjadi penanda munculnya gangguan pada jantung. Apabila Anda mengalami dua atau lebih gejala seperti dibawah ini secara bersamaan, Goldstein menganjurkan untuk segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :

1. Nyeri leher

Apakah Anda pernah merasa nyeri otot yang berkepanjangan pada bagian leher? Waspadai bila nyeri in tak kunjung hilang. Pasca serangan jantung, beberapa pasien mengingat kalau mereka sebelumnya merasakan nyeri dan tegang pada leher. Mereka seringkali tak memperhatikan gejala ini karena mereka hanya fokus pada gejala-gejala yang lebih dramatis seperti nyeri akut di sekitar dada, bahu, dan lengan.

“Perempuan khususnya lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala seperti ini, dan lebih mungkin untuk merasa nyeri mendadak disertai  rasa sesak di bagian bahu dan bagian bawah leher,” kata Margie Latrella, seorang perawat dan juga penulis dari Women Cardiology Center, New Jersey. Rasa sakit juga dapat merambat ke sisi kiri bagian tubuh, bahu kiri dan lengan.

Apa yang terjadi? Saraf dari jaringan jantung yang rusak mengirimkan sinyal rasa sakit yang naik turun pada ruas tulang belakang yang dalam waktu bersamaan merambat ke saraf-saraf di sekitar leher dan bahu.

2. Problem seksual

Pria dengan gangguan ereksi biasanya mempunyai masalah dengan penyakit pembuluh darah koroner. Survei terhadap pria di Eropa menunjukkan, mereka yang dirawat karena penyakit jantung dua dari tiga di antaranya menderita disfungsi ereksi selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya didiagnosis memiliki masalah dengan jantung. Menurut Goldstein, beberapa penelitian terbaru yang menguji hubungan antara disfungsi ereksi dan penyakit kardiovaskuler juga semakin meyakinkan. Tak heran bila kini para dokter  mempertimbangkan untuk juga mengatasi masalah kardiovaskuler ketika pria mengeluhkan disfungsi ereksi.

“Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada bukti yang cukup jelas bahwa ada risiko substansial peningkatan serangan jantung dan kematian pada pasien dengan disfungsi ereksi,” kata Goldstein.

Apa yang terjadi ? Seperti halnya pembuluh darah di sekitar jantung yang dapat menyempit dan mengeras, hal sama juga dapat terjadi pada pembuluh yang meyuplai darah ke bagian penis. Karena pembuluh darah di sekitar penis lebih kecil, pembuluh-pembuluh ini bisa mengalami kerusakan yang lebih cepat  — bahkan tiga atau empat tahun lebih cepat sebelum penyakit jantung terdeteksi.

3. Pusing, pingsan, atau sesak napas

Sebuah studi yang dipublikasikan Circulation: Journal of the American Heart Association, menyebutkan lebih dari 40 persen perempuan melaporkan bahwa mereka cenderung mengalami sesak napas di saat sebelum terjadinya serangan jantung. Anda mungkin akan merasakan  tak bisa bernafas, lemas atau pusing serasa berada di ketinggian.  Bila Anda tergopoh-gopoh ketika naik tangga, menyapu halaman, berjalan  santai, atau aktivitas lain yang sebelumnya tak membuat Anda kesulitan, gejala ini perlu diwaspadai sebagai peringatan penting.

Apa yang terjadi ? Ini akibat tidak cukupnya darah mengalir pada pembuluh yang mengangkut oksigen ke jantung. Nyeri pada otot jantung atau angina juga bisa membuat seseorang merasakan sulit menarik nafas dalam. Penyakit pembuluh darah koroner, di mana  pembuluh darah jantung tersumbat akibat penumpukan plak, menyebabkan organ jantung tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Sensasi mendadak tak bisa bernafas dalam seringkali menjadi pertanda angina, salah satu jenis nyeri pada otot jantung.

4. Gangguan pencernaan, mual, atau heartburn

Walaupun kebanyakan dari kita berpikir kondisi yang berhubungan dengan jantung identik dengan nyeri pada dada, tetapi sebenarnya hal ini dapat terjadi juga di bagian perut. Pada beberapa orang khususnya wanita, gejala seperti heartburn atau perasaan terbakar pada bagian dada, sesnsasi perut kekenyangan atau tersedak perlu diwaspadai.  Gangguan pencernaan yang parah dan mual juga dapat menjadi tanda awal serangan jantung, atau biasa disebut infark miokard, khususnya pada wanita. Sebuah penelitian menunjukkan, perempuan dua kali lebih mungkin mengalami muntah, mual, dan gangguan pencernaan selama beberapa bulan menjelang serangan jantung.

Apa yang terjadi ? Timbunan lemak di pembuluh darah dapat mengurangi atau menurunkan suplai darah ke jantung sehingga menimbulkan perasaan seperti sesak, tertindih atau nyeri – yang kebanyakan terjadi di daerah dada tetapi terkadang juga di bagian perut. Tergantung dari bagian jantung mana yang terkena, hal itu akan memberikan sinyal ke seluruh tubuh. Mual dan pusing-pusing juga dapat menjadi pertanda bahwa serangan jantung sedang terjadi. Oleh sebab itu, segera panggil dokter Anda bila keluhan tersebut terus dialami.

5. Sakit pada rahang dan telinga
Sakit pada rahang adalah sesuatu yang terkadang misterius dan sangat mengganggu. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi terkadang bisa menjadi petunjuk adanya penyakit pembuluh darah koroner (CAD) dan awal serangan jantung. Beberapa ahli kini sedang fokus meneliti hubungan sakit pada rahang dengan risiko serangan jantung. Hasil survei menunjukkan, banyak pasien pasca serangan jantung melaporkan sakit pada rahang mereka menjelang terjadinya serangan jantung.

Apa yang terjadi ? Kerusakan pada jaringan organ jantung dapat memicu pengiriman sinyal naik turun pada bagian tulang belakang yang kemudian meluas pada sarar-saraf yang tersebar dari mulai tulang leher, rahang hingga ke bagian telinga. –  Sumber : caring

Sumber: Kompas.com.  Rabu, 8 February 2012

Linked Post:
Jantung Bocor Saya Sembuh
| Penyakit Jantung | Serangan Jantung | Lemah jantung atau Jantung Lemah | Penyakit Jantung Rematik | Propolis Mengobati Penyakit Jantung

Flu Singapura VS Melia Propolis

Flu Singapura (Penyakit Mulut dan Kuku ) Cepat Sembuh Diobati Melia Propolis

Flu Singapura Atau Penyakit Mulut (dan Kuku).  Ini  pengalaman saya menggunakan Melia Propolis yang saya anggap cukup serius untuk anak saya Fahmi, umur 7 tahun waktu itu. Ya …  serius karena saya melihat begitu sengsara anak saya karena penyakit mulut itu, belakangan saya baru tahu kalau itu ternyata Penyakit Flu Singapura

Waktu itu terjadi pada bulan April 2009.  Awalnya badannya mulai panas, terus mengeluh leher terasa sakit untuk menelan. Sehari kemudian terlihat bintik-bintik merah pada telapak tangan dan juga kaki. Pada mulutnya juga mulai terlihat bercak-bercak putih seperti sariawan awalnya, bahkan bercak-bercak putih itu semakin banyak dihari ke-2 dan semakin merata  di semua rongga mulut,  sehingga bau mulutnya pun tidak enak, anyir bau nanah.  Mulutnya terkatup terus karena untuk membuka mulut saja sakit sekali keluhnya. Kondisi penyakit mulut ini tentu saja sangat menyengsarakan, karena membuka mulut dan minum saja terasa sakit sekali, apalagi untuk menelan makananan. Anak saya kadang sampai menangis setiap kali membuka mulut hanya untuk minum.

Alhamdulillah, dengan Propolis (Melia Propolis) saya sangat terbantu bisa menangani penyakit mulut tersebut. Dari mulai gejala panas  muncul saya berikan anak saya 10 tetes propolis (campur ½ cangkir kecil air) setiap 2 jam sekali.  Biasanya kalau gejala demam biasa, paling hanya 1 (satu) malam (4 sampai 6 x minum)  anak saya sudah pulih lagi dan beraktiftas  bermain seperti biasa.  Namun ini kok tidak seperti biasa saya pikir. Sudah sempat turun panasnya  tapi kemudian naik lagi, dan di hari kedua itulah muncul bercak-bercak putih seperti sariawan dan semakin banyak.  Tapi saya sudah yakin, insyaallah kalau propolis digunakan secara konsisten maka penyakit secara pasti akan menghilang dan daya tahan tubuh akan semakin baik. Itulah yang saya yakini, karena propollis memiliki 5 fungsi utama  bagi tubuh manusia, sebagai      antibiotika alami (antivirus, antibakteri dan antijamur — aman tanpa      efek samping dan aman dari over dosis propolis), meningkatkan      imunitas (daya tahan tubuh), antioksidan, nutrisi      bagi tubuh (Asam Amino,Vitamin dan Mineral), dan detoxifikasi      (mengeluarkan racun dan penyakit dari tubuh).

Saya berikan anak saya propolis terus  10 tetes setiap 2 jam secara konsisten, juga dipakai untuk berkumur. Untuk makannya saya buatkan bubur susu formula dibuat cair encer agar mudah ditelannya sebagai sumber energinya.  Dan Alhamdulillah terbukti, setelah melewati hari ke dua itu, yang merupakan puncaknya, terlihat bercak putih tidak bertambah lagi, dan panasnya sudah mereda. Namun terus saya berikan propolis, walau tengah malam, saya bangunkan dia demi kesembuhannya. Karena prinsip saya propolis harus terus dikonsumsinya selama masih ada infeksi dalam tubuhnya . Alhamdulillah, hari ke-3  bercak-bercak putih dimulutnya terlihat mengecil dan terlihat warna rongga mulut lebih sehat. Bau anyir mulutnyapun sudah tidak ada. Pada hari ke-4 terlihat tinggal beberapa titik kecil saja seperti bekas sariawan, dan semakin terlihat samar pada sore harinya, rasa sakit menelanpun sudah tidak ada kata anak saya, entah sejak kapan.

Pemberian propolis tetap saya lanjutkan, sampai pada hari ke-5. Sehingga Total saya memberikannya 3 botol propolis dalam 5 hari perawatan dan penyembuhan penyakit mulut tersebut. Saya pikir 3 btl melia propolis atau setara dengan Rp 300.000, adalah lumayan murah selama pengobatan penyakit anak saya. Karena pengalaman kami sebelumnya waktu dia juga pernah kena penyakit yang sama (waktu itu saya belum mengenal Propolis) kami betul-betul bingung apa yang harus saya lakukan, untuk minum saja susah sekali masuk, apalagi makan sehingga akhirnya waktu itu saya bawa anak saya ke Rumah Sakit karena dari pagi sampai sore itu sedikit sekali cairan atau nutrisi yang bisa masuk, wajahnya sudah kelihatan pucat dan badanya terlihat gemetar. Sekitar satu minggu waktu itu di Rumah Sakit karena harus di infuse untuk menghindari dehidrasi dan biayanya yang harus kami keluarkan adalah sekitar 2 juta rupiah. …. Tapi bukan karena lebih murahnya …. yang lebih penting Melia Propolis terbukti efektif mengobati Flu Singapura atau Penyakit mulut yang diderita anak saya.

Mudah mudahan pengalaman kami ini bisa berguna, karena ternyata dengan Melia Propolis sangat membantu dalam proses perawatan dan penyembuhan penyakit.  Praktis, Aman, dan Efektif sehingga sangat memudahkan perawatan dan pengobatan serta tentu saja mengurangi energi dan biaya yang harus kita keluarkan. Alhamdulillah.

Salam Sehat
Sodikin
081282321155
087893291924

Linked Posts:
Flu Singapura
Waspada Flu Singapura  Di Depok |   Flu BurungVirus H5N1 |   Flu H1N1 atau Flu BabiPneumonia atau Radang Paru-paru

Demam Berdarah Mengancam Kota Semarang

Semarang Waspada DBD

SEMARANG – Warga Kota Semarang diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kewaspadaan tersebut dilakukan karena sebanyak 42 warga terjangkit penyakit DBD dengan dua pasien meninggal dunia.

Wali Kota Semarang, Soemarmo HS, kemarin, mengatakan pihaknya meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan penyebaran penyakit DBD. “Para camat dan lurah untuk koordinasi dan aktif dalam mengajak warga melakukan PSN,” ujarnya.

Menurutnya, pemberantasan penyakit DBD ini tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah, sebab itu perlu partisipasi masyarakat. Berdasar data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, hingga Februari tercatat terdapat 41 pasien menderita DBD dengan dua pasien meninggal dunia.

Sedangkan bulan Februari, sebanyak 14 pasien dinyatakan positif DBD. Pemkot memprediksi puncak pasien DBD terjadi Februari dan Maret. Hal ini terjadi karena curah hujan yang tinggi menimbulkan genangan air dan memudahkan jentik nyamuk aedes aygepti berkembang biak. SM/P-5

Sumber: Koran Jakarta, Selasa 21 Januari 2012

Linked Posts:
Penyakit Demam Berdarah Dengue |   Penyakit Chikungunya |   Chikungunya Mewabah | Mengobati Demam Berdarah |

Jantung Bocor

Mengenal Penyakit Jantung Bocor


Kelainan struktur jantung yang menyebabkan adanya lubang pada sekat jantung atau lazim disebut jantung bocor termasuk dalam penyakit jantung bawaan yang banyak diderita anak-anak. RS Jantung Harapan Kita mencatat, dari 1.000 kelahiran terdapat 9 bayi yang menderita penyakit jantung bawaan (PJB).

Proses pembentukan jantung janin terjadi pada masa awal pembuahan (konsepsi), bahkan sebelum si ibu sadar dirinya tengah hamil. Formasi jantung ini telah sempurna pada akhir masa trimester pertama kehamilan.

Pada kasus jantung bocor, sirkulasi darah kotor mengalir ke sirkulasi darah bersih sehingga bayi menjadi biru. Bila terlalu banyak darah kotor beredar ke sirkulasi darah bersih dan memasuki organ-organ penting seperti otak, maka bisa terjadi sesak napas, disertai kejang, bahkan kematian.

Ada dua jenis PJB, yaitu PJB biru (sianotik) dan PJB tidak biru (asianotik). PJB biru bisa dikenali dengan mudah yakni ujung-ujung kuku, bibir dan lidah berwarna biru. Sedangkan PJB tidak biru gejalanya tidak langsung terlihat.

“Biasanya baru dicurigai PJB kalau anak gampang sakit, berat badannya tidak naik-naik, susah minum susu, atau gampang kelelahan,” papar dr.Poppy S.Roebiono, Sp.JP (K), ahli jantung anak dari RS.Harapan Kita Jakarta.

Kelainan jantung bawaan perlu dideteksi sejak ini. Ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan rutin selama kehamilan terutama untuk mengetahui normal tidaknya detak jantung bayi. Orangtua juga perlu curiga jika anak mengalami gejala seperti mudah sakit, gampang capek dan badannya kurus.
Kebanyakan kasus PJB memang harus menjalani operasi. Namun ada juga kasus kebocoran jantung yang bisa sembuh hanya dengan obat-obatan.

Untuk tindakan operasi, jika takut melakukan operasi jantung terbuka (open heart surgery), orangtua bisa memilih tindakan katerisasi dengan cara memasukkan kateter melalui lipatan paha untuk mencapai jantung. Di jantung akan diletakkan alat seperti payung untuk menutup kebocoran.
Tetapi menurut dr.Poppy tidak semua pasien bocor jantung bisa dikateterisasi. “Jika letak kebocorannya agak dibawah akan sulit melakukan kateterisasi, pilihannya tetap harus dibedah terbuka,” katanya.

Sumber: Health.Kompas.Com, Jum’at 25 Maret 2011

Linked Posts:
Jantung Bocor Saya Sembuh | Penyakit Jantung | Serangan Jantung | Lemah jantung atau Jantung Lemah | Penyakit Jantung Rematik | Propolis Mengobati Penyakit Jantung

Kanker Paru-paru Mengancam

Waspadai Serangan Kanker Paru-paru

Di antara beberapa jenis penyakit kanker, kanker paru-paru terbilang penyakit yang paling cepat perkembangannya. Lihat saja, belakangan ini, terjadi kecenderungan peningkatan jumlah penderita kanker paru-paru mencapai 20 persen. Kanker paru-paru juga tergolong penyakit yang mematikan dan dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun perempuan.

Peningkatkan jumlah penderita penyakit kanker paru-paru tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah perokok di Indonesia. Saat ini, jumlah perokok di Tanah Air menduduki peringkat ketiga di dunia. Berdasarkan data Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, selama dua tahun belakangan, jumlah pasien kanker paru-paru yang datang berobat ke rumah sakit tersebut mencapai 800 sampai 1.000 orang. Jumlah tersebut diprediksi akan bertambah menjadi 1.300 orang pada 2013.

Adapun komposisi pasien yang datang 75 persen kaum adam dan 25 persen kaum hawa. Dari pasien-pasien tersebut, kebanyakan kondisinya sudah mencapai stadium lanjut. “Berdasarkan analisis kami, sembilan dari 10 pasien menderita kanker paru-paru disebabkan oleh rokok,” papar Wiwien H Wiyono, Ketua Pertemuan Ilmiah Pulmonologi dan Ilmu Kdokteran Respirasi (PIPKRA), di sela-sela acara diskusi bertema “Penanggulangan Kanker Paru-paru Belum Optimal” di Hotel Borobudur, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Wiwien menambahkan, mengacu pada hasil analisis itu, diketahui bahwa 90 persen kasus kanker paru-paru disebabkan oleh racun rokok dan 20 persen disebabkan oleh bahan radioaktif atau radon. Bisa dikatakan radon merupakan penyebab kedua kanker paru-paru setelah racun yang ada di dalam rokok. Berdasarkan definisi ilmiahnya, radon adalah unsur kimia dengan nomor atom 86 dengan lambang kimia Rn.

Radon selalu berada dalam bentuk gas dan terlarut di dalam udara dengan kerapatan 10 gram per liter. Keberadaan radon di udara tidak dapat dikenali oleh sistem panca-indera manusia. “Selain racun rokok dan radon, bahan kimia serta polusi udara bisa menjadi penyebab kanker paru-paru. Penyakit tuberkulosis (TBC) pun bisa menjadi penyebab kanker paru-paru karena penyakit itu merupakan gejala awal kanker paru-paru,” tambah dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan itu.

Jika diamati dari sisi medisnya, kanker paru-paru merupakan sebuah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) sehingga terjadi perubahan jaringan sel atau ekspansi sel. Apabila dibiarkan, pertumbuhan abnormal tersebut dapat menyebar ke organ-organ lainnya, baik organ yang dekat dengan paruparu maupun organ yang jauh dari paru-paru, seperti tulang, hati, atau otak.
Penyakit itu berjangkit setelah pasien menginjak usia 40 tahun ke atas, tidak pada saat penderita masih berusia muda. Kaum muda yang berusia 17 tahun atau 20 tahun yang sudah menjadi perokok aktif berpeluang menderita kanker paru-paru.
Wiwien mengatakan hal tersebut semestinya disadari oleh para pemuda. Memang, ketika muda, mereka tidak merasakan gangguan apa pun, namun setelah berusia 40 tahun ke atas, banyak keluhan yang dirasakan, seperti batuk dan sesak napas. Melihat risiko dari kebiasaan merokok, hendaknya generasi muda menyadari untuk segera berhenti merokok.
Memang, bagi perokok aktif yang kemudian berhenti merokok, tidak berarti kondisi paru-parunya bisa langsung membaik. Menurut Wiwien, umumnya dibutuhkan waktu cukup lama, sekitar 15 tahun, untuk membersihkan atau menormalkan paru-paru. “Butuh perjuangan panjang untuk mengembalikan kondisi paru-paru. Oleh sebab itu, dari sekarang, mulailah meninggalkan kebiasaan merokok,” tambah ahli paru-paru dari Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu.
Kenali Gejalanya
Gejala kanker paru-paru, tambah Wiwien, sebenarnya tidak sulit me ngenalinya. Dua di antaranya ialah batuk-batuk kecil yang berkepanjang an dan sulit diobati. Apabila kondisinya sudah parah, batuk-batuk tersebut biasanya disertai keluarnya darah.
Gejala lainnya ialah sesak napas. Penderita kanker paru-paru biasanya kesulitan bernapas, berat badan terus menurun, dan cepat lelah. Kondisi itu disebabkan paru-parunya telah bergantung sehingga tidak bisa bekerja normal. Selain batuk-batuk dan merasa cepat lelah, nyeri di punggung merupakan gejala lain dari kanker paru-paru. Hal itu dikarenakan kanker berada di bagian tepi jaringan paru-paru atau tersembunyi di belakang jantung.
Kanker paru-paru yang ditandai dengan nyeri punggung biasanya sulit terdeteksi, bahkan pemeriksaan melalui foto rontgen terkadang tidak dapat mendeteksinya. “Jika mengalami nyeri punggung berkepanjangan, jangan anggap enteng dan jangan selalu dianggap masuk angin, lalu minum obat antimasuk angin. Jika setelah meminum obat tetapi rasa nyeri tetap ada, sebaiknya langsung berobat, jangan dibiarkan karena hal itu berbahaya,” imbau Wiwien.
Untuk mengenal gejala kanker paru-paru secara cepat, dibutuhkan kemampuan tenaga medis yang andal. Ketika melakukan pemeriksaan, biasanya mereka dapat langsung mengidentifikasi penyakit pasien, apakah TBC atau kanker paru-paru. Apabila seorang pasien teridentifikasi positif kanker paruparu, sebaiknya cepat ditangani.
Pada umumnya, pasien baru berobat ke dokter ketika penyakitnya sudah parah dan mulai membesar di atas 3 cm. Untuk pengobatan, biasanya hal itu bergantung pada tingkat penyakit yang diderita. Dilakukan operasi atau tidaknya terlepas dari riwayat dan penyebab kanker. “Kanker paru-paru bisa sembuh kalau sel-sel kanker sudah diangkat, biasanya menggunakan metode operasi,” ujar Wiwien. faisal chaniago
Sumber: Koran Jakarta, Minggu 19 February 2012
Linked Posts:
Kanker Paru-paru | Asap Tembakau Sebabkan Kerusakan Dini Paru-paru | Kanker — Penyakit Kanker | Kanker Serviks | Kanker Darah | Tumor | Tuberkulosis (TBC) | Mengobati Flek Paru-paru | Mengobati Kanker Otak | Mengobati Kanker Payudara | Kanker Bisa Membuat Keluarga Bangkrut

Waspada Flu Singapura Di Depok

Enam Balita Terjangkit Flu Singapura

DEPOK – Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Bojongsari, Depok, Jabar, Nur Afiyah, Jumat (10/2), di Depok, mengatakan berdasarkan hasil uji laboratorium, sudah enam balita positif menderita flu singapura (FS). Selain itu, ada balita yang menderita gejala FS. Mereka tersebar di empat kelurahan, yaitu Curug sebanyak 12 orang,

Pondok Petir empat orang, Serua empat orang, dan Bojongsari Baru empat orang.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok meminta warganya tidak panik dengan merebaknya penyakit FS. “Masyarakat jangan panik,” kata Camat Bojongsari Yudi Suparyadi di Depok, Jumat. Yudi mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan seluruh Posyandu untuk melakukan sosialisasi mengenai gejala penyakit flu singapura.

“Jika anak menderita demam, lalu timbul bintik-bintik di tubuhnya, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar cepat diketahui penyakitnya,” kata dia.

Dia menganjurkan masyarakat hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit. “Biasakan hidup bersih agar terhindar penyakit.” Yudi mengatakan, hingga saat ini, 26 balita di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, menderita gejala FS.

Dinas Kesehatan Kota Depok sudah melakukan pengambilan sampel feses balita tersebut untuk melakukan uji tes laboratorium. ant/P-3

Sumber: Koran Jakarta,  Sabtu 11 Februari 2012
 
Linked Posts:
Flu Singapura | Flu Singapura Dan Penanganannya |  Mengobati Flu Singapura |     Chikungunya Atau Flu Tulang |    Penyakit Demam Berdarah Dengue Atau DBD |   Mengobati Demam Berdarah Dengue


Larangan Merokok

Mulai 1 Maret, Dilarang Merokok di Kereta Api

Entah ini kabar baik atau buruk bagi pengguna jasa kereta api antarkota. Mulai 1 Maret 2012 mendatang, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan memberlakukan larangan merokok di dalam kereta antarkota, baik kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi.

“Kebijakan ini akan diterapkan mulai 1 Februari 2012 dan sebulan `ini sampai 29 Februari 2012 akan diberlakukan sosialisasinya,” demikian disampaikan Kepala Penertiban PT KAI DAOPS 1, Akhmad Sujadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/2/2012).

Ia menambahkan, jika ada penumpang yang kedapatan tengah merokok dalam kereta, akan diturunkan di stasiun terdekat. “Setelah tanggal 29 Februari, pokoknya yang merokok di dalam kereta dikenai sanksi diturunkan dari kereta,” tegasnya.

Larangan tersebut diterapkan karena pihaknya banyak mendapat laporan tentang perilaku tidak tertib para perokok di dalam gerbong kereta oleh penumpang. Selain itu banyak fasilitas di dalam kereta rusak akibat banyak penumpang yang membuang puntung rokok sembarangan.

“Umumnya perokok tidak tertib membuang puntung, sehingga karpet/boredes kereta banyak bercak-bercak hitam kaya kebakar. Cat kereta juga cepat pudar karena asap rokok,” ujar Sujadi.

Pro dan kontra
Sementara, dikalangan pengguna kereta api antar kota sendiri, rencana larangan tersebut masih menimbulkan pro dan kontra. Seperti yang diungkapkan Dinda (24) yang tiap tahun menggunakan jasa angkutan kereta api Argho Anggrek ke kampungnya di Sidoarjo, Jawa Timur.

“Ya kalau saya yang enggak ngerokok sih setuju saja, cuma yang ngerokok gimana? Kesian juga sama yang punya penyakit asma, bisa bengek di dalam,” ujarnya.

Sementara Saphira (21) yang juga hampir tiap bulan menggunakan kereta api jurusan Jakarta Semarang mengaku keberatan terhadap larangan tersebut. “Ya karena saya merokok ya mas, jadi kurang setuju aja. Soalnya kan ngerokok-nya enggak di tempat penumpang, tapi di sambungan yang ada toiletnya jadi penumpang nggak keganggu amat,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com, Tgl. 1 Februari 2012

Linked Posts:
Hukum Merokok | Bahaya Merokok | Lebih Sehat Tanpa Merokok | 7 Gejala Perokok | Dampak Asap Rokok Pada Paru-paru |   Asap Rokok Sebabkan Kerusakan Dini Paru-paru | Kebiasaan Buruk Setelah Makan | Kebiasaan Yang Meperburuk Kesehatan | Penyakit Jantung | Serangan Jantung | Penyakit Kanker | Kanker Paru-paru |

Jangan Abaikan Infeksi Paru-paru

Kenali Infeksi Paru

Jangan anggap remeh sesak nafas yang terjadi, apalagi yang terjadi pada anak, sebab bisa saja itu adalah awal dari gangguan paru-paru.  Apabila tidak segera ditangani, akan berakibat infeksi yang bisa mengganggu pertumbuhan buah hati Anda.  Kesehatan paru-paru pada usia balita harus lebih diperhatikan, karena gangguan pada paru dapat menyebabkan gangguan perkembangan si anak.



Penyakit paru-paru yaitu Pneumonia, Asma, batuk,  dan bronchitis.


Peneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).  Terjadinya penumonia seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia).
Gejala Pneumonia Pada Anak.

Gejala dari penyakit pneumonia ini adalah nafas cepat dan nafas sesak, karena paru-paru meradang secara mendadak. Sementara batas nafas cepat adalah frekuensi pernafasan 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali per menit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Anak di bawah usia 2 bulan, tidak dikenal diagnosis penumonia.

Peneumonia berat ditandai dengan adanya batuk dan kesukaran bernafas. Sesak nafas atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun.  Sedangkan anak di bawah 2 bulan, pneumonia berat ditandai dengan frekuensi pernafasan 60 kali per menit atau lebih, disertai penarikan kuat dinding dada sebelah bawah ke dalam.

Kenali Gejala Pneumonia(Dewasa)
Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian nomor 3 setelah kadiovaskuler dan tuberkulosis (penyakit paru-paru).  Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kemataian.

Gejala pneumonia adalah:
Demam, sesak nafas, dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran hasil rontgen memperlihatkan kepadatan pada bagian paru-paru, yang terjadi karena paru dipenuhi sel radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk mematikan kuman.  Tapi akibatnya, fungsi paru tergganggu, penderita mengalami kesulitan bernafas karena tidak tersisa ruang untk oksigen.

Penyebab Pneumonia.
Penumonia disebabkan oleh bakteri, virus atau mikroplasma.

Hindari Penyebab Pneumonia.
Untuk dapat menghindari gangguan sakit pnemonia ini, perhatikan hal-hal berikut:
Hindari debu yang sering terdapat pada debu kasur dan bantal kapuk, selimut, lantai, karpet gordin, perabot rumah. Sebaiknya laci atau rak dibersihkan dengan lap basah, gordin dan selimut dicuci setiap 2 minnggu, karpet, majalah, mainan, buku dan pakaian yang jarang dipakai diletakkan di luar kamar tidur, dan lantai di pel setiap hari.

Hindarkan zat-zat yang mengiritasi seperti obat semprot rambut, minyak wangi, asap rokok, asap obat nyamuk, bau cat yang tajam, bau bahan kimia, udara yang tercemar, dan sebagainya.

Sumber:  obatsakit2011.blogspot.com

Linked Posts:
Radang Paru-paru | Tuberculosis (TB) | Bronchitis | Mengobati Flek Paru-paru |  Mengobati Batuk dan Asma

Penyakit Dan Musim Hujan

Waspadai penyakit pada musim hujan

Masyarakat diharap untuk dapat mengantisipasi penyakit-penyakit yang biasa muncul pada musim hujan yang diperkirakan mengalami puncaknya pada Januari hingga awal Februari ini.

“Datangnya musim hujan merupakan faktor resiko untuk terjadinya penyakit. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim hujan antara lain penyakit akibat virus seperti influenza dan diare,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis.

Penyakit lain yang sering muncul di musim hujan adalah yang disebabkan oleh bakteri dan parasit, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari “septic tank” dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia seperti diare, disentri, kecacingan, leptospirosis

Di musim hujan juga sering muncul penyakit akibat jamur yang terutama disebabkan akibat kelembaban pada pakaian.

Selain penakit menular, Tjandra juga memberikan penekanan pada penyakit tidak menular yang sering memburuk dengan cuaca hujan dan dingin seperti asma, rhinitis, dan penyakit kronik lainnya.
“Juga perlu diwaspadai penyakit demam berdarah, karena meningkatnya tempat perindukan nyamuk. Di samping itu, pada peralihan musim penghujan ke musim kemarau perlu diwaspadai penyakit demam berdarah akibat tingginya populasi nyamuk demam berdarah pada masa itu karena banyaknya tempat perindukan tadi,” papar Tjandra.

Untuk mengantisipasi ancaman penyakit tersebut, Tjandra mengatakan bahwa perlu tetap dijalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama dalam hal penggunaan air bersih, cuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar.

Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk dapat mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari untuk menjaga kesehatan dan menjaga sanitasi lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan tidak meludah sembarangan.
Penggunaan alat pelindung diri juga disarankan seperti memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira atau memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan/endemis demam berdarah.

Kementerian Kesehatan juga meningkatkan kewaspadaan dini bagi peningkatan penyakit selama musim hujan ini antara lain dengan melakukan surveilans melalui sarana yang tersedia seperti EWARS, laporan mingguan kewaspadaan penyakit, surveilans aktif mingguan atau “sms gateway”.
“Kami juga meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk terutama di daerah banjir dan rawan banjir yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat bekerjasama dengan Balai/Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular,” ujar Tjandra.

Kemkes juga menyiapkan logistik bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan, menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan serta melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan seperti KKP dan B/BTKL dan lintas sektor.
(T.A043/E001) Editor: Ruslan Burhani

Sumber:  Antaranews.com,  Tanggal: 5 Januari 2012

Linked Posts:
Penyakit Demam Berdarah Penyakit ChikungunyaLeptospirosisMengobati Demam Berdarah (DBD)

Senin, 23 April 2012

Cara Baru Deteksi Diabetes


Dikembangkan, Cek Diabetes Lewat Air Mata


Penyandang diabetes harus melakukan pemeriksaan gula darah lebih dari 5 kali dalam sehari karena kadar gula darah memang berubah-ubah. Namun saat ini metode pemeriksaan yang tersedia hanyalah lewat pengambilan contoh darah lewat jarum suntik.

Karena tidak semua orang merasa nyaman dengan jarum suntik, para ilmuwan pun berusaha menciptakan alternatif pemeriksaan gula darah tanpa rasa nyeri. Yang terbaru adalah melalui pemeriksaan air mata yang diciptakan oleh ilmuwan dari Universitas Michigan, AS.

Dalam percobaan yang dilakukan kepada kelinci, terbukti bahwa kadar glukosa yang diketahui dari air mata berkorelasi dengan kadar glukosa dalam darah. Para peneliti itu mengatakan hasil riset ini membuka peluang pada diciptakannya alat deteksi gula darah alternatif.

Sebelum ini juga sudah diciptakan alat deteksi glukosa lewat kulit atau telinga. Jeffrey LaBelle dari Arizona State University bersama dengan peneliti dari Mayo Clinic juga pernah menciptakan teknologi monitor gula darah lewat air mata.

Dengan alat monitor itu sensor disentuhkan ke bagian putih mata selama lima detik untuk mengukurkadar glukosa. menurut LaBelle, ide pengukuran ini sudah ada sejak tahun 1937. Namun kesulitannya adalah menciptakan alat sensor yang sensitif pada contoh cairan yang sangat sedikit.

Kadar glukosa di air mata biasanya 30-50 kali lebih rendah daripada yang ada di darah. Selain itu volume cairan air mata sangat sedikit,” kata LaBelle. Kekurangan lain adalah jika mata ditekan hasil bacaan glukosa bisa tidak akurat karena ia merespon tekanan.

Selain itu, sebelum metode ini dipakai harus disamakan dulu rasio antara glukosa di air mata dengan yang ada di darah pada masing-masing pasien.

Sumber: Health.Kompas.com – Jum’at, 11 November 2011

Linked Posts
Diabetes mellitus |  Mengobati Diabetes Dan Komplikasi |  Mengobati Kencing Manis (Diabetes) |  Propolis Gagalkan Amputasi Penderita Diabetes

Penyakit TB Bisa Menjadi Kebal Obat


Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR TB)

Multi-Drug Resistance dalam pengobatan TB menjadi masalah kesehatan masnyarakat di sejumlah negara dan merupakan hambatan terhadap program pengendalian TB secara global. Kekebalan kuman TB terhadap OAT  (obat antituberkulosis) sebenarnya telah muncul sejak lama. Kekebalan ini dimulai dari yang sederhana yaitu monoresisten, poliresisten, sampai dengan MDR dan extensive drug resistance (XDR).

WHO pada tahun 2005 melaporkan di dunia lebih dari 400.000 kasusMDR TB terjadi setiap tahunnya sebagai akibat kurang baiknya penanganan dasar kasus TB dan transmisi strain-strain kuman yang resisten obat anti TB (OAT). Penatalaksanaan MDR TB lebih sulit dan membutuhkan biaya lebih banyak dalam penanganannya dibandingkan dengan kasus TB yang bukan MDR.

Menurut WHO, saat ini Indonesia menduduki peringkat ke delapan jumlah kasus MDR TB dari 27 negara. Data awal survey resistensi obat OAT lini pertama yang dilakukan di Jawa Tengah 2006, menunjukkan angka TB MDR pada kasus MDR pada kasus baru yaitu 2,07%, angka ini meningkat pada pasien yang pernah diobati sebelumnya yaitu 16,3%. Beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam penatalaksanaan MDR TB adalah tersedianya sarana laboratorium yang tersertifikasi khususnya untuk uji resistensi OAT, obat-obat TB lini ke dua yang lengkap dan sumber daya manusia yang terlatih serta sumber dana yang memadai.


Definisi
TB dengan resistensi ganda dimana basil M.tuberculosis resisten terhadap rifampisin dan isoniazid, dengan atau tanpa OAT lainnya 2,9,10,11. TB resistensi ganda dapat berupa resistensi primer dan resistensi sekunder. Resistensi primer yaitu resistensi yang terjadi pada pasien yang tidak pernah mendapat OAT sebelumnya.
Resistensi primer ini dijumpai khususnya pada pasien-pasien dengan positif HIV, Sedangkan resistensi sekunder yaitu resistensi yang didapat selama terapi pada orang yang sebelumnya sensitif obat1,12.


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
Jalur yang terlibat dalam perkembangan dan penyebaran TB resistensi ganda. Basil mengalami mutasi resisten terhadap satu jenis obat dan mendapatkan terapi OAT tertentu yang tidak adekuat. Terapi yang tidak adekuat dapat disebabkan oleh konsumsi hanya satu jenis obat saja (monoterapi direk) atau konsumsi obat kombinasi tetapi hanya satu saja yang sensitif terhadap basil tersebut (indirek monoterapi). Selanjutnya resistensi sekunder (dapatan) terjadi.
Mutasi baru dalam pertumbuhan populasi basil menyebabkan resistensi obat

yang banyak bila terapi yang tidak adekuat terus berlanjut. Pasien TB dengan resistensi obat sekunder dapat menginfeksi yang lain dimana orang yang terinfeksi tersebut dikatakan resistensi primer. Transmisi difasilitasi oleh adanya infeksi HIV, dimana perkembangan penyakit lebih cepat, adanya prosedur kontrol infeksi yang tidak adekuat; dan terlambatnya penegakkan diagnostik. Resistensi obat yang primer dan sekunder dapat diimpor, khususnya dari negara dengan prevalensi yang tinggi dimana program kontrol tidak adekuat. Resistensi obat primer, seperti halnya resistensi sekunder, dapat ditransmisikan ke orang lain jadi dapat menyebarkan penyakit resistensi obat di dalam komunitas13.

Ada beberapa hal penyebab terjadinya resistensi terhadap OAT yaitu:
1) Pemakaian obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis

2) Penggunaan paduan obat yang tidak adekuat, yaitu jenis obatnya yang kurang atau di lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi terhadap obat yang digunakan, misalnya memberikan rifampisin dan INH saja pada daerah dengan resistensi terhadap kedua obat tersebut sudah cukup tinggi.

3) Pemberian obat yang tidak teratur, misalnya hanya dimakan dua atau tiga minggu lalu berhenti, setelah dua bulan berhenti kemudian bepindah dokter mendapat obat kembali selama dua atau tiga bulan lalu berhenti lagi, demikian seterusnya.

4) Fenomena “addition syndrome” yaitu suatu obat ditambahkan dalam suatu paduan pengobatan yang tidak berhasil. Bila kegagalan itu terjadi karena kuman TB telah resisten pada paduan yang pertama, maka “penambahan” (addition) satu macam obat hanya akan menambah panjangnya daftar obat yang resisten saja.

5) Penggunaan obat kombinasi yang pencampurannya tidak dilakukan secara baik sehingga mengganggu bioavailabilitas obat.

6) Penyediaan obat yang tidak reguler, kadang-kadang terhenti pengirimannya sampai berbulan-bulan.

Sumber: Kotakmedis.com

Linked Posts:
Penyakit TB  (Tuberculosis ) |  Propolis Lebah Untuk Terapi Alternatif TBC |  Mengobati Flek Paru-paru

Penanganan Jerawat


Bahaya Punya Kebiasaan Memencet Jerawat

Banyak orang yang punya kebiasaan memencet jerawat karena beranggapan itu akan mempercepat penyembuhan. Padahal memencet jerawat justru akan membuat jerawat makin buruk. Ada beberapa bahaya bila Anda punya kebiasaan memencet jerawat. Apa saja?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memencet jerawat dapat menimbulkan jaringan parut. Jika Anda berjerawat, jauhkan tangan dari wajah karena minyak dan kotoran di tangan bisa membuat jerawat lebih buruk.

Selain jaringan parut, memencet jerawat juga bisa menyebabkan iritasi kulit, perdarahan, infeksi dan meninggalkan bekas luka, seperti dilansir Livestrong, Rabu (8/11/2011).


1. Iritasi
Memencet dan meremas hanya akan memperparah jerawat. Bahkan, jika pun ada perbaikan maka sifatnya hanya sementara, menurut laporan Georgetown University Health Education Services. Segera setelah dipencet jerawat akan muncul kembali, sering dengan kemerahan atau iritasi. Bahkan jika Anda pencet jerawat dan tampak kurang jelas, iritasi dan meradang meninggalkan bekas yang lebih lama dari jerawat itu sendiri.


2. Perdarahan
Memencet atau menggaruk permukaan jerawat dapat menyebabkan perdarahan. Ketika jerawat berdarah, pori-pori yang tersumbat akan terbuka dan rentan meninggalkan bakteri pada kulit. Sel-sel darah putih kemudian akan memerangi bakteri yang menyerang, pori-pori akan kembali tersumbat namun meradang. Dengan munculknya pembengkakan dan darah kering, jerawat muncul mungkin bahkan lebih terlihat daripada sebelumnya.


3. Infeksi
Menurut Kidshealth, memencet jerawat membuat bakteri masuk lebih dalam ke kulit. Masuknya bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada pori-pori yang tersumbat, membuat daerah sekitar jerawat lebih memerah dan meradang.


4. Jaringan parut dan bekas luka
CDC memperingatkan bahwa memencet jerawat dapat menyebabkan jaringan parut. Selain itu, melukai jaringan sekitar yang pori-pori tersumbat dapat merusak kulit secara permanen dan meninggalkan bekas luka. Hal ini terutama berlaku pada lesi jerawat yang bermasalah, seperti papula, pustula, nodul dan kista, yang semuanya bisa sangat menyakitkan.

Untuk menghindari jaringan parut dan kerusakan kulit permanen, jangan pencet atau menekan jerawat. Hati-hati saat mencukur, hindari daerah yang berjerawat karena hal itu juga dapat mengakibatkan jaringan parut
(mer/ir)

Sumber: detikhealth.com, Rabu, 09-11-2011

Linked Posts:
Mengobati Jerawat |

Kanker Dan Gaya Hidup


40 Persen Kanker Disebabkan Gaya Hidup

Lebih dari 40 persen semua jenis kanker disebabkan karena pilihan gaya hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris, hampir setengah penderita yang terdiagnosa kanker disebabkan oleh pemilihan gaya hidup.

Obesitas, merokok, makanan dan alkohol, masing-masing dapat menjadi penyebab timbulnya tipe kanker. Namun, rokok menjadi pemicu utama terjadinyakanker. Merokok menyebabkan 23 persen kanker pada pria dan 15,6 persen pada wanita.

“Banyak orang percaya bahwa kanker disebabkan karena nasib atau gen. Namun, setelah melihat semua bukti, jelas bahwa sekitar 40 persen penyebab kanker disebabkan oleh hal-hal dimana kita sebenarnya bisa merubahnya,” ungkap peneliti Prof Max Parkin.
Peneliti juga menemukan posisi kedua penyebab terjadinya kanker adalah disebabkan sedikitnya mengonsumsi buah dan sayuran segar pada makanan pria. Berbeda dengan pria, penyebab terjadinya kanker pada wanita setelah merokok adalah obesitas.

“Kami tak menduga saat menemukan makan buah dan sayur akan menjadi penting bagi pria untuk melawan kanker. Dan bagi wanita, tak mengira bila kegemukan berdampak lebih buruk dibandingkan alkohol,” tambahnya.

Berikut ini 6 besar penyebab terjadinya kanker pada wanita dan pria.
Pria
1. Merokok 23 %
2. Sedikit Makan buah dan sayur 6,1 %
3. Bahaya/Risiko dalam pekerjaan 4,9 %
4. Alkohol 4,6 %
5. Kegemukan 4,1 %
6. Terpapar matahari 3,5 %


Wanita
1. Merokok 15,6 %
2. Kegemukan 6,9 %
3. Infeksi 3,7 %
4. Terpapar matahari 3,6 %
5. Sedikit makan buah dan sayur 3,4 %
6. Alkohol 3,3 %

Sumber: Ghiboo.com (Berbagai Sumber), Senin, 11 Desember 2011

Linked Posts:
Penyakit Kanker | Kebiasaan Yang Memperburuk Kesehatan | Kebiasaan Tidak Sehat Setelah Makan |Bahaya Merokok

Lebih Sehat Tanpa Merokok


Apa yang Terjadi dalam Tubuh Ketika Berhenti Merokok?

Anda termasuk perokok berat dan berniat berhenti? Ternyata, tubuh Anda pun mendambakan hal itu segera terjadi. Dalam keadaan berhenti merokok, tubuh akan merespons secara positif dengan cepat.

Aulia Sani, mantan direktur RS Harapan Kita ini, mengungkapkan hal-hal yang terjadi dalam tubuh kita begitu terbebas dari racun yang ada pada rokok. Aulia menggambarkan dalam 20 menit tanpa rokok, perubahan signifikan terjadi di jaringan organ penting manusia. “Tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik.”

Lantas, apa manfaatnya dalam waktu yang lebih lama? Kalau bisa bertahan sampai 12 jam tak merokok, karbonmonoksida di dalam darah kembali normal. “Sistem aliran darah membaik dan fungsi jantung dapat meningkat,” ujar Aulia, yang kerap menjadi pembicara seminar.

Nah, agar lebih yakin dengan motivasi berhenti merokok, coba periksa dengan tes ketergantungan nikotin di bawah ini:
Pertanyaan

1. Berapa batang rokok yang Anda isap setiap hari?
Jawaban:
A. 10 atau kurang
B. 10-20
C. 21-30
D. 31 atau lebih
Skor
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3

2. Berapa lama setelah bangun tidur Anda merokok?
Jawaban:
A. Dalam 5 menit
B. 6-30 menit
C. 31-60 menit
D. Setelah 60 menit
Skor
A. 3
B. 2
C. 1
D. 0

3. Apakah Anda kesulitan menahan diri untuk tidak merokok di tempat-tempat yang dilarang?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0

4. Apakah Anda merokok lebih sering pada jam pertama setelah bangun tidur dibandingkan pada waktu lain?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0

5. Pada saat kapan keinginan merokok yang sulit ditahan dan dihilangkan?
Jawaban:
A. Batang pertama di pagi hari
B. Waktu lain
Skor
A. 1
B. 0

6. Apakah Anda tetap merokok saat Anda sakit berat yang membutuhkan bedrest?
Jawaban:
A. Ya
B. Tidak
Skor
A. 1
B. 0
Skor            Ketergantungan
0-3 poin      Ringan
4-6 poin      Sedang
7-10 poin    Tinggi

Keterangan:
Ringan: Level ketergantungan Anda terhadap nikotin rendah. Sebaiknya, cobalah berhenti dari sekarang sebelum ketergantungan Anda semakin meningkat.

Sedang: Anda memiliki level ketergantungan menengah terhadap nikotin. Berhentilah sekarang untuk terbebas dari ketergantungan.

Berat: Anda tidak dapat mengontrol kebiasaan merokok. Sebaliknya, rokoklah yang mengatur Anda. Saat memutuskan berhenti merokok, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Anda akan mendapatkan terapi pengganti nikotin atau terapi lain yang dapat membantu Anda melepaskan diri dari ketergantungan terhadap nikotin.

(Sumber: Fargerstorm Tolerance Questionnaire Br J Addict 1991)
Sumber: Republika.co.id, Rabu, 11 Januari 2012

Linked Posts:
Hukum Merokok | Bahaya Merokok |  Larangan Merokok Di Kereta |   7 Gejala Perokok |  Asap Tembakau Sebabkan Kerusakan Dini Paru-paru |   Kanker Paru-paru |

Rhinitis Alergika


Rhinitis Alergika

Rhinitis alergika (allergic rhinitis) terjadi karena sistem kekebalan tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh kita menyerang partikel-partikel itu, menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidung meler. Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel itu dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.
Jika anda mempunyai rhinitis alergika, biasanya anda mempunyai gejala selama beberapa tahun (kronik). Anda mungkin mempunyai gejala sepanjang tahun, atau hanya pada saat-saat tertentu saja. Dengan berjalannya waktu, alergen mungkin menjadi tidak begitu mempengaruhi anda, dan gejala-gejala anda mungkin menjadi tidak separah sebelumnya. Anda juga bisa mengalami komplikasi seperti sinusitis ataupun infeksi telinga.
Gejala-gejala paling sering dari rhinitis alergika adalah:
  • Bersin berulangkali, terutama setelah bangun tidur pada pagi hari.
  • Hidung meler dan postnasal drip. Cairan yang keluar dari hidung meler yang disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus.
  • Mata gatal, berair.
  • Telinga, hidung, dan tenggorokan gatal.
Alergen apa yang paling sering menyebabkan rhinitis alergika?
Pohon, rumput, dan pollen adalah penyebab paling sering rhinitis alergika. Tungau debu rumah, bulu binatang, kecoak, dan mold juga dapat menyebabkan rhinitis alergika. Anda mungkin juga alergi terhadap sesuatu zat yang ada di lingkungan kerja seperti debu kayu, bahan-bahan kimia, dll.
Kalau anda alergi terhadap pollen, gejala anda mungkin hanya timbul beberapa kali dalam setahun. Jika anda alergi terhadap tungau debu rumah dan alergen indoor lainnya, anda mungkin akan mempunyai gejala yang timbul sepanjang tahun.
Bagaimana rhinitis alergika didiagnosa?
Dokter anda biasanya mendiagnosa rhinitis alergika dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang gejala-gejala yang anda derita, aktivitas anda, dan kehidupan rumah anda, dan dengan memeriksa anda. Jika ini semua tidak dapat memastikan bahwa anda menderita rhinitis alergika, maka mungkin dokter anda akan menyarankan anda untuk melakukan:
  • Skin test, dimana dokter anda akan menaruh sejumlah kecil cairan alergen tertentu ke kulit anda untuk melihat apakah cairan tersebut menimbulkan reaksi alergi pada anda.
  • Tes laboratorium untuk melihat apakah ada zat-zat tertentu dalam darah anda yang menunjukkan bahwa anda menderita rhinitis alergika.
Bagaimana rhinitis alergika diobati?
Dokter anda akan mengobati rhinitis alergika dengan membantu anda untuk menghindari atau mengendalikan alergen dan dengan menggunakan obat-obatan untuk mengkontrol gejala-gejala anda. Jika ini semua tidak membantu, dokter anda mungkin akan menyarankan suntikan immunotherapy. Ini adalah suntikan alergi dimana alergen yang menyebabkan anda alergi, disuntikkan ke bawah kulit anda, tentunya dalam dosis sangat kecil. Ini akan membuat tubuh anda terbiasa dengan alergen itu sehingga anda hanya akan mengalami gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan.
Bagaimana menghindari paparan alergen outdoor?
Untuk menghindari alergen, anda perlu tahu anda itu alergi terhadap apa.
Tentukan kapan dan di mana anda terpapar dengan alergen tersebut.
Kenapa anda harus menghindari alergen outdoor?
Dengan menghindari atau mengurangi kontak dengan alergen outdoor, anda dapat:
  • Mengurangi gejala-gejala alergi anda dan merasa lebih baik.
  • Menangani gejala-gejala alergi anda tanpa obat-obatan atau dengan obat-obatan yang lebih sedikit.
  • Mengurangi risiko anda terkena komplikasi jangka panjang dari rhinitis alergika, misalnya sinusitis.
Bagaimana caranya saya menghindari terhadap paparan alergen outdoor?
Beberapa langkah/tips berikut ini dapat membantu anda bahkan jika anda tidak tahu jenis pollen apa yang membuat anda alergi. Jika anda tahu tipe pollen apa yang membuat anda alergi itu lebih bagus lagi.
  • Tetaplah berada di dalam ruangan/rumah pada waktu pollen sangat banyak di udara. Umumnya pollen sedikit di udara hanya beberapa saat setelah matahari terbit. Mereka kemudian jumlahnya makin banyak dan paling banyak pada tengah hari dan sepanjang siang. Jumlahnya kemudian berkurang menjelang matahari terbenam.
  • Tutuplah jendela dan pintu, baik pada siang maupun malam hari. Gunakan AC untuk membantu mengurangi jumlah pollen yang masuk ke dalam rumah anda. Jangan gunakan kipas dengan buangan keluar (exhaust fan) karena dapat membawa lebih banyak pollen masuk ke dalam rumah anda.
  • Potonglah rumput di halaman rumah sesering mungkin.
  • Cegah membawa pulang pollen masuk ke rumah setelah anda bepergian:
    # Segeralah mandi dan ganti baju dan celana yang anda pakai di luar.
    # Keringkan pakaian anda dengan mesin pengering, jangan jemur di luar.
  • Berliburlah ke tempat lain pada saat musim pollen sedang berlangsung di tempat anda ke tempat di mana tanaman yang membuat anda alergi tidak tumbuh.
  • Pindah rumah.
Mold dapat menyebabkan alergi yang memburuk dalam cuaca lembab. Mold juga memproduksi spora yang dapat beterbangan di udara luar selama musim panas. Untuk menghindari kontak dengan spora-spora mold:
  • Jangan keluar rumah pada saat hujan atau hari berangin.
  • Hindari aktivitas yang membat anda terpapar dengan mold, seperti berkebun (terutama saat bekerja dengan kompos), memotong rumput.
  • Buanglah jauh-jauh dari rumah anda daun-daun yang berguguran, potongan rumput, dan kompos.
Di daerah yang berudara lembab mold di dalam rumah dapat mencetuskan serangan asthmarhinitis alergika dan dermatitis alergika.
Beberapa langkah berikut dapat membantu:
  • Bersihkan kamar mandi, bathtubs, shower stalls, shower curtains, dan karet-karet jendela paling sedikit sebulan sekali dengan disinfektan atau cairan pemutih. Gunakan pemutih dengan hati-hati, karena dapat membuat hidung anda teriritasi. Jika hidung anda teriritasi, gejala alergi anda dapat memburuk.
  • Rumah harus ada aliran udara yang baik dan kering.
  • Gunakan exhaust fan di kamar mandi dan dapur.
  • Jangan gunakan karpet.
Oleh karena orang dewasa menghabiskan 1/3 waktu mereka dan anak-anak menghabiskan ½ dari waktu mereka di kamar tidur, maka penting agar tidak ada alergen di kamar tidur. Jangan gunakan kasur, bantal dan guling yang diisi dengan kapuk.
Sumber: suryo-wibowo.blogspot.com
Linked Posts:
Penyakit Sinusitis |  Polip Hidung |  Mengobati Sinusitis | Mengobati Asma |  Mengobati Alergi